🥉 Ingin Berhijab Tapi Masih Ragu
RanggaAzof #HaicoVanDerVeken #SamudraCinta #MischaChandrawinata #CutSyfa #Samudra #Cinta #DylanCarr #BERITA ARTISINGIN CEPAT² HALAL TAPI MASIH RAGU TENTANG
KisahPara Penginjil & Pendeta Yang Mendapat Hidayah : KEZALIMAN MEDIA MASSA MAINSTREAM TERHADAP ISLAM :http://kezali
XqeAoW. 1/8Bintang sinetron Margin Wieheerm belakangan ini tampil berhijab. Penampilan istri Ali Syakieb itu dipuji makin cantik setelah berhijab. Belum lama ini, ia mengungkapkan alasannya hingga akhirnya memutuskan berhijab. [Instagram/marginw]1/8Perempuan kelahiran Bandung 22 tahun silam itu memutuskan untuk berhijab akhir tahun 2022 lalu. Saat itu, ia bersama suami dan anaknya baru pulang umrah. [Instagram/marginw]1/8"Sebenernya sudah dari pulang umroh aja sih. Kayak rasanya kalau dibuka lagi, kayak malu saja gitu," kata Margin dalam video yang diunggah kanal YouTube KH Infotaiment. [Instagram/marginw]1/8Pemeran dalam sinetron Amanah Wali 5 itu mengaku saatnya ini merupakan waktu yang paling tepat menutup aurat. [Instagram/marginw]1/8Perempuan yang mengawali dari sinetron Manusia Harimau itu mengaku sejak lama untuk berhijab. Tapi, ia merasakan masih ada keraguan dalam hatinya. Hingga akhirnya pulang dari tanah suci memutuskan berhijab. [Instagram/marginw]1/8"Sudah pengen dari lama. Cuma tahun kemarin masih ada keraguan. Tapi setelah umrah langsung mantap," kata Margin. [Instagram/marginw]1/8Tidak hanya sampai disitu, salah satu alasannya hingga akhirnya memutuskan menutup aurat karena malu dengan Allah karena telah diberi banyak kenikmatan. [Instagram/marginw]1/8"Malu saja sama Allah, sudah dikasih suami yang baik, anak yang cantik. Maksudnya aku jauh dari sempurna, tapi Allah memberikan aku hidup yang cukup," kata Margin Wieheerm. [Instagram/marginw]
Assalamu'alaikum. Jadi ada sebuah gambar seorang wanita memakai gamis dan kerudung hitam dan ada tulisan "Berhijab itu menutup aurat dari kepala sampai kaki, bukan menutup hati". Kurang lebih seperti itu tulisannya, maaf tepatnya saya sudah lupa. Karena kata-kata itu sangat ngejleb jadi masih saya ingat sampai sekarang, meskipun kalimat tepatnya tidak ingat lagi. Menurut pemahaman saya kalimat di slogan itu bermaksud memberi motivasi kepada para wanita yang saat ini masih ragu untuk berhijab. Salah satu alasan keraguan mungkin mereka merasa belum siap dan menganggap bahwa berhijab itu yang penting hatinya dulu yang ditutup. Setelah hatinya ditutup dibenahi dengan melakukan kebaikan, dll baru deh fisiknya yang ditutup/berhijab. Sementara slogan tersebut memberi pengertian bahwa berhijab itu adalah ibadah fisik yaitu menutup aurat dari kepala sampai kaki kecuali raut muka dan telapak tangan, sehingga tidak ada hubungannya dengan hati. Karena berhijab itu hukumnya wajib bagi kaum muslimah, dengan dasar beberapa ayat yang tertera di kitabullah Al Qur' QS. An-Nuur 31 “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang biasa nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau Saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan terhadap wanita atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.”2. QS. Al-Ahzab 59. “Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istri, anak-anak perempuan dan istri-istri orang Mukmin, Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka mudah dikenali, oleh sebab itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha Penyayang.” Selain dua ayat tersebut diatas, tentunya masih banyak ayat lain yang menegaskan tentang kewajiban berhijab bagi kaum muslimah ya. Berhijrah menuju kebaikan memang tidak mudah, selalu saja ada kendala dan aral. Namun apabila niat kita sudah kuat in shaa Allah apa yang kita ikhtiarkan tersebut akan dimudahkan oleh Allah SWT. Seperti saya misalnya, saya mulai berhijab belum begitu lama yaitu sekitar pertengahan tahun 2007. Saat ini saya tidak akan bercerita apa alasan sampai akhirnya saya berhijab, karena saya pernah menceritakannya disini. Saya akan mengajak teman-teman untuk bernostalgia sebentar, seperti apa dan bagaimana ketika awal-awal saya berhijab. Banyak kejadian lucu ketika pertama kali saya mengenakan hijab 1. Saya sama sekali tidak mempersiapkan baju dan kerudung sebelumnya. Karena saat itu kesiapan hati saya sangat mendadak dan tiba-tiba. Ibaratnya siang saya masih maju mundur antara iya dan tidak, tiba-tiba malamnya langsung berniat kuat. Jadi pagi harinya, hari saya pertama berhijab, terkesan seadanya. Saya memakai baju lengan panjang warna merah yang selama itu jarang saya pakai, dan celana panjang hitam. Sementara kerudungnya mirip kerudung ciput yang tipis berwarna hitam dengan motif bunga-bunga merah. Kerudung berbahan kaos itu saya tarik kebelakang dan saya kaitkan bros, kemudian saya rapikan kerudung itu dibalik kerah baju atasan. Kerudungnya hanya sampai leher saja belum menutup dada Selain kerudung hitam dengan motif bunga merah, ada lagi kerudung dengan model sama tetapi berwarna coklat. Kedua kerudung itu sebenarnya milik ibu saya, karena ibu sering mengikuti pengajian di kampung dulu. Untuk hari-hari berikutnya, bisa ditebak ya, saya sering memakai kerudung ibu 2. Saya mulai membeli kerudung segi 4 yang harganya murah, kini kerudung itu lebih dikenal sebagai kerudung Paris. Saya bentuk segitiga kemudian saya pakai dengan bantuan peniti dan bros. Kendalanya adalah, ternyata saya tidak mahir memainkan peniti ini. Akibatnya, saya bisa menghabiskan waktu belasan menit hanya untuk mengaitkan peniti yang harus tertempel di kerudung di bawah leher. Sangat ribet dan menghabiskan waktu, terutama saat pagi menjelang berangkat kerja dan ketika membuka kerudung di kamar mandi di tempat kerja untuk mengambil wudhu saat akan shalat Dzuhur dan Asar. Jadi bisa dipastikan ketika saya masuk kamar mandi pasti akan lama sekali, hanya untuk mengutak-atik bros dan peniti Akhirnya saya berkesimpulan bahwa saya tidak cocok mengenakan kerudung model begini. Selanjutnya saya mulai membeli kerudung jenis instan berbahan kaos atau sejenisnya, dan saya sangat suka. Karena kerudung jenis ini sangat praktis, tinggal masukin ke kepala dan tidak butuh lagi bros atau peniti. Apalagi model kerudung instan saat ini sangat bervariasi dan cocok untuk dipakai bekerja dan acara resmi lainnya, jadi semakin mantap dan ogah beralih kelain hati 3. Kejadian lucu lainnya adalah, setiap saya berada dimanapun dan secara tidak sengaja bertemu kaca atau cermin, bawaannya mau ngaca terus. Bukan apa-apa, justru saya merasa sangat tidak percaya diri. Saya hanya ingin melihat meskipun sekilas Apakah kerudung saya miring? Atau adakah rambut yang keluar dari kerudung? Dan tangan saya juga sering sekali meraba kerudung untuk memastikan bahwa kerudung saya baik-baik saja Alhamdulillah semakin hari saya semakin mantap berhijab dan tidak menemui kendala berarti. Tidak ada kata ribet lagi, karena saat ini memakai kerudung buat saya hanya membutuhkan waktu beberapa detik saja. Maksimal dua sampai tiga menitlah, termasuk mengenakan ciput dan merapikan. Memang sih ya masalah itu kalah mau kita buat mudah akan mudah dan sebaliknya, kalau kita bikin ribet jadinya juga akan ribet Adakah teman-teman muslimah yang masih ragu-ragu untuk memulai berhijab? Saya ada nih tipsnya supaya kalian semakin mantap untuk segera berhijab. 5 Cara menghilangkan keraguan untuk berhijab pertama kali 1. Tanyakan pada diri sendiri apakah ada keinginan untuk berhijab. Jika jawabnya iya, meskipun dibelakangnya ada kata 'tapi bla bla bla', yakinlah bahwa itu adalah pintu hidayah. Jika jawabannya tidak bagaimana? Tanyakan sekali lagi, sekali lagi dan sekali lagi, sampai menemukan jawaban Ya, aku ingin berhijab. Karena pada dasarnya setiap manusia telah menandatangi kontrak sejak sebelum kita dilahirkan, untuk patuh dan menjalankan setiap perintah Allah, termasuk berhijab. Hanya saja setelah menjalani hidup di dunia kita menjadi lupa karena godaan dari syetan. 2. Perkuat niat tapi jangan lakukan sendirian. Lebih baik curhat kepada teman yang lebih faham tentang agama, pasti mereka akan mendukung dan akan memberikan ilmu tentang hal menutup aurat ini. Ingat satu hal, jangan bertanya pada orang yang salah atau niat baik kita akan berantakan. 3. Tekankan bahwa berhijab itu adalah kewajiban bagi setiap muslimah. Ia ada di beberapa ayat di Al Qur'an dan bagi setiap muslimah mengimani Al Qur'an adalah kewajiban. Diskusikan arti ayat-ayat ini kepada ahlinya atau kita bisa berselancar di internet untuk lebih memantapkan hati kita. Cari kisah-kisah tentang ayat-ayat ini untuk lebih memotivasi. Salah satu motivasi saya untuk berhijab adalah ketika mengetahui bagaimana reaksi para muslimah setelah Rasulullah memberitahu tentang kewajiban berhijab untuk pertama kali. Mereka langsung berlarian dan menyambar apa saja yang sekiranya bisa dipakai untuk menutup aurat. Suatu kepatuhan yang harus kita jadikan contoh. 4. Kita tidak boleh pilih-pilih teman, namun kita wajib pilah-pilah teman. Artinya pilihlah teman yang hanya akan membawa kepada kebaikan dunia akhirat. Jika ada indikasi seorang atau beberapa teman yang justru melemahkan niat baik kita untuk berhijab, tinggalkan mereka. Pilihlah teman-teman yang tepat, yang akan menguatkan dan bersedia membimbing kita kearah kebaikan. Namun meninggalkan teman yang melemahkan tadi bukan berarti kita menolak secara frontal ya. Kita bisa mulai dari sedikit-sedikit menjaga jarak dan mengurangi komunilkasi dengan mereka. Karena saat ini kita sedang butuh dukungan sementara mereka jelas-jelas tidak mendukung. Yang penting jangan putus komunikasi sama sekali, silaturahim tetap harus dijaga meskipun itu hanya say helo atau ucapan khusus Mengucapkan selamat Hari Raya, dan lain sebagainya. Kelak apabila kita sudah mulai berhijab dan sudah kuat ilmu tentang hal ini, kita bisa merangkul mereka kembali dan mengajak untuk berhijab pula 5. Hilangkan ungkapan-ungkapan konyol yang berpengaruh buruk dan hanya akan menunda niat baik kita, misalnya A. Yang penting hati dulu yang ditutup dan diperbaiki, nanti kalau hatinya sudah baik baru berhijab secara fisik. Ingat ya bahwa berhijab itu ibadah fisik yang hukumnya wajib. Lakukan saja, patuhi perintah Allah karena Allah maha mengetahui sementara kita tidak. B. Malu dikatakan orang Tingkah laku belum benar kok berhijab segala. Kan selama ini sukanya marah, ghibah dan sifat-sifat jelek lainnya. In shaa Allah setelah berhijab dengan niat memenuhi kewajiban karena Allah, pasti sifat-sifat jelek tadi otomatis akan berkurang sedikit demi sedikit dan akhirnya akan hilang sama sekali. Aamiin.. C. Merasa belum pantas karena ilmu agama belum banyak. Seorang muslimah yang pada akhirnya memutuskan untuk berhijab adalah seorang yang cerdas. Maka sifat cerdas tersebut akan memberikan ilmu pengetahuan yang lebih baik lagi. Pasti ia akan selalu bertanya untuk menambah ilmu agamanya. D. Bukan keturunan ulama/kyai dan bukan lulusan pesantren. Jadi mengapa harus berhijab? Ini pertanyaan bagus dan berikut ini adalah jawaban yang bagus pula. Bahwa Allah tidak menurunkan Al Qur'an untuk golongan tertentu saja melainkan kepada seluruh manusia di dunia. E. Takut kehilangan pekerjaan kalau berhijab. Percayalah bahwa melaksanakan perintah Allah tidak akan mendatangkan masalah. Kita hanya perlu melaksanakan dengan sepenuh iman, in shaa Allah semuanya akan baik-baik saja Ayuk hilangkan keraguan yang tidak beralasan dan mulailah berhijab. Langkah awal mungkin akan berat, kita hanya perlu sedikit aksi nekat dan semangat berhijrah. Nah demikianlah cerita saya tentang pengalaman berhijab pertama kali dan tips menghilangkan keraguan untuk mulai berhijab . Pasti teman-teman punya juga pengalaman berhijab pertama kali, atau punya tips lain yang belum saya tuliskan? Silahkan ceritakan di kolom komentar yaa.. ******** Tema tulisan ini adalah Tentang yang pertama. Tema yang sangat luas dan terkesan mudah ya, meskipun tidak bagi saya karena justru sempat kebingungan, hehe. Namun Alhamdulillah, tema ini menginspirasi saya untuk menuliskan pengalaman dan berbagi tips untuk menghilangkan keraguan bagi teman-teman yang ingin berhijab. Tema ini adalah hasil rembugan yang mendalam antara mbak Dini dan mbak Marita, duo blogger Gandjel Rel yang memenangkan Arisan Blog Gandjel Rel putaran akan kasih sedikiti bocoran kepada teman-teman tentang 2 GRes kece ini 1. Mbak Dini Rahmawati. Selain sebagai blogger, mbak Dini adalah seorang istri sekaligus ibu dari 3 orang anak, meskipun punya bisnis sampingan juga, hihi. Saat ini beliau dan keluarga tinggal di Temanggung, sebuah kota kecil yang sangat sejuk. Mbak Dini juga aktif mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan komunitas dimana beliau menjadi anggotanya. Misalnya komunitas kami, Gandjel Rel atau komunitas yang bersifat sastra dan puisi. Karena beliau sangat mencintai puisi, bahkan sudah ada beberapa Antologi puisi yang ditulis oleh mbak Dini. Keren nggak sih? Iya dong! Header blig mbak Dini. Pengen deh kapan-kapan bisa bertemu dengan beliau, karena dari beberapa postingan saya bisa melihat beberapa foto wajah ayu dan ramah. Pasti mbak Dini orangnya grapyak lan semanak Blog mbak Dini termasuk berniche Lifestyle, yang berisi tentang kegiatan beliau sehari-hari. Dari kegiatan kuliner, traveling, hobi, keluarga dan lain sebagainya. Karena saya tidak bisa mengungkap semua hal tentang mbak Dini disini, mending teman-teman langsung kepoin aja blog beliau Ini Blogku, yaa 2. Mbak Marita Ningtyas. Seingat saya kami pernah bertemu satu kali pada acara kopdar komunitas Gandjel Rel. Mbak Marita selain sebagai blogger, freelance content writer, juga ibu dari sepasang anak yang manis dan lucu. Saat ini tinggal di kota Semarang bersama keluarga kecilnya. Beliau sering juga memenangkan berbagai lomba blog. Saya suka dengan gaya tulisan mbak Marita yang agak kesastra-sastraan gitu, sehingga enak dibaca. Apalagi kalau nulisnya tentang ibu, wah saya jadi baper seketika dan termehek-mehek Header blog mbak Marita. Mbak Marita juga aktif bergabung dengan beberapa komunitas yang berhubungan dengan tulis menulis di kota Semarang, dan termasuk blogger yang rajin mengikuti kopdar juga. Blog beliau berniche Lifestyle dan Parenting. Ada banyak kegiatan beliau yang dituliskan di blog. Antara lain tentang keluarga, hobi, kuliner, traveling, komunitas dan lain-lain. Untuk lebih detilnya, teman-teman bisa langsung meluncur ke blog mbak Marita di Marita's Palace Wassalamu'alaikum.
Jakarta - Tidak sedikit orang memutuskan untuk berhenti bekerja meskipun tengah menghadapi situasi seperti ini. Ada yang menemukan tujuan hidup baru, ada yang sudah lelah bekerja, ada yang hanya berhenti untuk mencapai tujuannya. Banyak dari pekerja tidak tahu kapan waktu yang tepat untuk berhenti dari pekerjaannya. Beberapa gejolak perasaan yang dilematis mungkin membuat Anda jadi sulit untuk menemukan pilihan yang tepat. Inara Rusli Ungkap Tipe Pria Dambaannya, Sosok yang Bisa Saling Mengingatkan Urusan Dunia dan Akhirat Hobi Menunda Pekerjaan Bisa Berakibat Serius, Begini Cara Mengatasinya Dibuka Lowongan Telemarketing Officer, Cek Sekarang di KitaLulus “Banyak hal buruk, seperti salah mengerjakan tugas, berselisih dengan rekan kerja, frustrasi dengan lingkungan kerja. Apakah hal tersebut menjadi pemicu untuk berhenti bekerja? Itu adalah pendekatan yang berbeda,” jelas pakar dan editor Harvard Business Review Amy Gallo. Perlu beberapa waktu untuk mengevaluasi diri dan mengidentifikasi apa permasalahan yang membuat Anda tidak puas, merasa terjebak, dan sebagainya. Dengan memikirkannya akan mempermudah pengambilan keputusan untuk melanjutkan atau tidak melanjutkan. “Selama pandemi, semuanya serba intens. Semuanya merasa lelah dan mungkin stres menjalani hidup,” papar Gallo. Namun, yang menjadi tanda tanya adalah apakah situasi dan kondisi tersebut mampu mengubah sudut pandang pekerja atau Anda sendiri dalam melihat dunia pekerjaan. Menjadi penting untuk mengetahui apa alasan mendasar yang membuat Anda berhenti bekerja. Cari apa permasalahannya yang dapat diperbaiki. Uraikan satu demi satu aspek potensial apa yang tersedia agar dapat membangkitkan kembali gairah dan kepuasan Anda untuk bekerja. Jika tidak menemukan jawabannya, mungkin cobalah mencari pekerjaan lain. * Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang TandaIlustrasi kelelahan bekerjaMengutip dari laman CNN Business, Jumat 17/09/2021, ada beberapa tanda yang menjadi perhatian bagi setiap pekerja yang tidak tahu kapan harus berhenti dari pekerjaannya. Yuk simak penjelasan berikut ini. Tidak Termotivasi Untuk merasa tetap termotivasi adalah hal yang menjadi cukup menantang bagi beberapa orang, apalagi jika Anda tidak merasa ada ruang untuk melakukan kemajuan atau peningkatan. Memiliki perasaan pada apa yang sudah dimiliki sendiri dapat terlihat berbeda untuk individu lain, misalnya kurang promosi dan tidak ada kenaikan gaji, tidak ada tugas yang menarik perhatian atau kurangnya eksplorasi keterampilan lain. Janji yang tidak ditepati dalam jangka waktu yang panjang seperti promosi, kenaikan gaji, pemberian pelatihan, mungkin terdengar membosankan dan banyak energi yang terkuras. “Jika Anda tidak merasa seperti ada terobosan baru transparansi terhadap apa yang terjadi di perusahaan dan koneksi yang jauh antara atasan dan bawahan, hal tersebut dapat menjadi salah satu alasan” ujar pelatih karir Jody Michael Associates Anna Bray. 2. Memiliki Konflik dengan Atasan Perselisihan adalah sesuatu yang tidak bisa hindari, terutama dengan atasan dan rekan kerja. Ketidakpuasan akan hasil kerja yang sudah dilakukan mungkin bisa jadi salah satu pemicu konflik. Namun, ketika ada masalah seperti kurangnya kepercayaan, tidak ada dukungan, dan tidak mencapai kesepakatan bersama, akan dapat menghambat produktivitas dan pengembangan karier seseorang. “Ketika Anda merasa harus terus memonitor apa yang dikatakan, dan tidak dipercayai secara langsung oleh manajer, hal tersebut memunculkan rasa ketidakpercayaan,” jelas co-founder pelatihan karier AMA La Vida Foram Sheth. Hal serupa juga dikatakan oleh Gallo yang menyarankan untuk mengevaluasi cara kerja yang buruk terhadap bos. Opsi ini dapat menjadi usaha yang terisolasi dari masalah budaya yang lebih besar. “Perilaku intimidasi toxic relationship, saya pikir itu adalah tanda-tanda yang nyata. Cobalah lihat sekeliling Anda dan bertanya Apakah ada bos yang lebih baik di sini?’” tambah Gallo. 3. Memiliki Kebiasaan MenundaIlustrasi Menunda Pekerjaan Credit menunda pekerjaan untuk disisihkan pada menit terakhir untuk dikerjakan secara terus menerus akan membuat Anda tidak produktif. Apalagi jika hal tersebut biasanya sudah dijadwalkan menggunakan jadwal terstruktur. “Ketika Anda menunda pekerjaan, dapat cenderung reaktif dan menunggu sampai menit terakhir sehingga kualitas dari pekerjaannya menjadi kurang memuaskan,” jelas Sheth. Hal tersebut nantinya akan mengalami pergesar dari Akhirnya saya berhasil melakukan ini’, menjadi Saya hanya perlu melakukannya dengan cukup agar tidak mendapat masalah’. 4. Ada Potensi Lain yang Ditemukan Ketika Anda merasa tidak puas dengan posisi Anda saat ini, Anda mulai memperhatikan peluang lain lebih sering. "Secara tiba-tiba, Anda mulai melihat peluang pekerjaan lain muncul di media sosial atau internet sehingga membuat Anda lambat laun untuk tidak berfokus lagi pada pekerjaan lama⎼fokus Anda telah bergeser," kata Sheth. Saran yang dapat dilakukan adalah Bila Anda menganggur dan pekerjaan Anda saat ini ditawarkan kepada Anda seperti itu, apakah Anda akan menerimanya atau terus mencari?’ 5. Memiliki Hambatan Nilai Budayailustrasi lelah bekerja/copyright By TORWAISTUDIO ShutterstockBudaya dari perusahaan Anda berperan dalam keterlibatan kontribusi yang tinggi, inisiatif, produktivitas, dan kebahagiaan Anda. Oleh karena itu, jika ada keinginan untuk berhenti. Hal tersebut dapat menimbulkan masalah. Misalnya, jika keseimbangan kehidupan kerja adalah penting bagi Anda, akan ada banjir email yang konstan dari atasan setiap saat, yang dapat memicu kelelahan. Heth merekomendasikan bahwa pegawai harus merasa aman dan didukung selama bekerja. “Jika perusahaan Anda tidak memberi Anda sistem dukungan itu, inilah dapat menjadi alasan orang-orang pergi." tambah Heth. 6. Etika yang Kian Berubah Semakin banyak keluhan dan rasa lelah yang memiliki intensitas cukup tinggi dapat menjadi tanda peningkatan dari kurangnya minat Anda untuk bekerja. Ketidakpuasan yang terus berulang dalam pekerjaan, seperti rutinitas yang membosankan seharusnya menjadi motivasi Anda untuk melihat apa saja hal menarik yang terjadi dan ada di luar pekerjaan Anda. Meskipun tidak diharapkan selalu bahagia di tempat kerja, Sheth menyatakan dengan selalu bersikap defensif, memberikan respons yang singkat, dan memberikan informasi secara terbatas juga bisa menjadi tanda peringatan. Pergeseran dalam sikap dan pendekatan Anda terhadap pekerjaan dapat menjadi indikator bahwa sudah waktunya untuk memikirkan kembali berbagai hal. Reporter Caroline Saskia * Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
ingin berhijab tapi masih ragu